Yang
pertama harus diketahui adalah huruf G berarti Generasi, jadi ketika ada bicara
mengenai jaringan 4G, itu artinya mereka sedang membicarakan mengenai jaringan
wireless berbasis pada teknologi jaringan generasi ke-4.
Agar lebih faham mari kita
telusuri dari generasi pertama (1G) dimana ponsel benar-benar disebut ponsel,
tidak disebut ponsel pintar (smart phone) atau ponsel bodoh, atau ponsel super
atau apapun itu. Ponsel 1G sangat sederhana
hanya digunakan untuk menelpon saja, tidak ada yang lain, tidak ada fitur
jejaring sosial, tidak membutuhkan flash player 10.1 tidak ada yang mengupload
hasil jepretan kamera 5 Mega Pixel ke flicker dan tidak bisa berubah menjadi
hotspot nirkabel yang bisa menghubungkan beberapa ponsel lainnya ke internet.
Teknologi sekarang sudah
sangat maju dan GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA adalah generasinya. GPRS adalah
generasi pertamanya disusul dengan Edge dengan memberikan layanan agak cepat
lalu 3G dengan menghadirkan layanan tercepat dan akhirnya teknologi sekarang
3.5G menyingkirkan semua dengan menghadirkan layanan sangat cepat untuk
mengakses data, dan mungkin akan hadir layanan 4G.
G atau Generation berhubungan dengan kecepatan transimis data
- 1G - Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
- 2G - Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
- 2.5G - Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs.
- 3G - Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps.
- 3.5G - Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps.
- 4G - Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 70 mbps - 1 gbps.
- 5G - Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps
GPRS (General Packet Radio
Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket
data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh
GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS
memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
EDGE (Enhanced Data for
Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki
kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar
384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan
browsing).
UMTS (Universal Mobile
Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering
disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet
(e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming,
video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS
sekitar 480kbps.
HSDPA (High Speed Downlink
Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering
disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform
3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya
HSDPA lebih cepat lah. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.
Generasi pertama : hampir
seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan
rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile
Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
Generasi kedua : dijadikan
standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh:
GSM dan CDMA2000 1xRTT.
Generasi ketiga : digital,
mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi
multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga
dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. Antara generasi kedua dan
generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan
menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan
berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance
Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada
domain CDMA.
4G merupakan pengembangan
dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”. Sebelum 4G,
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai
teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan
CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur
evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang
akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik
arah turun).
PERBEDAAN 1G, 2G,
2.5G, 3G, 3.5G, 4G DAN 5G
Jaringan 1G pertamakali
ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT
di Eropa membuat terobosan di teknologi jaringan.
Ini adalah standar baru
dari teknologi jaringan. zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu
dibutuhkan semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil
tentunya. karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat
serius mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke
seluruh dunia.
Pada awal tahun 90-an untuk
pertama kalinya muncul teknologi jaringan seluler digital. yang hampir bisa
dipastikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan
analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga dan kapaistas yg
lebih besar. GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara Amerika mengandalkan
D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka. kedua sistem ini (GSM dan CDMA)
mewakili generasi ke dua (2G) dari teknlogi jaringan nirkabel, mereka berbeda
dan unik. Selain itu juga kenyataan bahwa generasi Pertama telah pupus satu
dekade yang lalu sehingga harus ada generasi yang baru.
Generasi kedua memiliki
memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat sekitar 14.4KBPS. anda
juga dapat mengirimkan pesan teks, akan tetapi Fitur CSD ini membuat Tagihan
bualanan anda membengkak karena jika anda ingin terhubung ke internet anda
harus menggunakan dial-up yang dihitung permenit.
Pada tahun tahun
selanjutnya ketika orang-orang sudah ketagihan internet, ketika mereka mengecek
email setiap hari mereka merasa sudah harus ada perubahan, mereka membutuhkan
akses data yang lebih cepat dari yang ada saat itu. GPRS memang lebih bagus
dari 2G tapi tidak cukup bagus jika kita bandingkan dengan 3G yang benih benih
nya sudah mulai muncul ketika GPRS di umumkan untuk pertama kali.
GPRS (The General Packet
Radio Service) 2.5G adalah terobosan terbaru di generasi ke dua ini. GPRS jg
adalah akar dari munculnya 4G, lahir pada tahu 1997 GPRS dengan sigap
menggantikan CSD yang boros. Dengan GPRS anda bisa dipastikan Always on anda
dapat terhubung ke internet dimana saja dan kapan saja, secara teori kecepatan
gprs mampu mencapai 100kbps walau dalam kenyataannya kita tidak pernah mencapai
kecepatan 40 kbps sekalipun. GPRS juga membuat anda lebih irit karena
hitungannya menjadi per kilobyte bukan lagi permenit seperti CSD.
Antara tahun 2001 sampai
2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal
bakal generasi ke tiga (3G) diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah
mati. Justru saat itu muncul EDGE Enhanced Data - rates for GSM Evolution ini
diharapkan akan menjadi pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu
mengupgrade hardware secara ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan
biaya. dengan EDGE anda sudah dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat
daripada GPRS akan tetapi tetap saja masih kurang cepat dari 3G.
EDGE (Enhanced Data for
Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan
3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps.
Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing).
UMTS (Universal Mobile
Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering
disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet
(e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming,
video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS
sekitar 480kbps.
HSDPA (High Speed Downlink
Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA
sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada
platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi
pastinya HSDPA lebih cepat.
Setelah beberapa tahun,
CDMA 2000 mengupgrade teknologi jaringan evdo mereka menjadi EVDO rev-A.
teknologi ini memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS
yang menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA inilah yang dinamakan 3.5G.
4G yang digadang gadang 500
kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika
anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian. Bayangkan dengan kecepatan
super itu anda dapat dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD. Dan dalam
waktu yang singkat tentu saja. untuk mendownload film berkapasitas 6GB saja
hanya diperlukan waktu 6 Menit. Luar biasa. selain itu ini adalah salahsatu
solusi yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena lebih baik
menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan menyelimuti
sawah-sawah dengan kabel fiber optik.
4G adalah singkatan dari
istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya
digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”.
Teknologi 4G adalah istilah
serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya
digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.
Sistem 4G akan dapat
menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia
dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data
lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G.
Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G
akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.
Ini akan dicapai setelah
teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan
kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan
dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor
IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang
berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Semua jenis radio transmisi
seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat
berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti
IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.
Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data
aplikasi SIP-enabled.
Teknologi 4G di Indonesia
Secara sederhana, dapat
diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan
seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada
saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa
disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan
kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband
connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam
internet telephony[1] yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet
Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.
Teknologi tersebut banyak
di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama
lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur
telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun
infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank
Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali.
Dengan teknologi SIP dalam
4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon.
Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu
bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk
berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony
memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung
lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum.
Teknologi 4G juga akan
menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network (IN) yang saat ini
merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal
tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan
diakses gratis dari internet.
WiMAX, Teknologi 4G
Pertama di Indonesia
WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi 4G Pertama yang
diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia
dengan merek dagang Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian
generasi, WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga
kecepatan 70 Mbps.
0WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.
0WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.
Mengenal Berbagai
Macam Teknologi 4 G
Jaringan akses generasi
ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur jaringan yang kompleks
dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh sistemnya. Oleh
sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur yang
lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP).
Dengan berbasis pada IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan
jaringan backbone adalah seragam, tanpa perlu mengkonversikan satu protokol ke
protokol lainnya.
Sebagian besar jaringan 3G
pada dasarnya dibangun di atas jaringan selular circuit-switched, dimana mereka
memiliki gerbang (gateways) sendiri untuk menterjemahkan paket-paket IP dari
jaringan backbone. Jaringan 3G juga mempunyai protokol dan interface
sendiri-sendiri dalam berkomunikasi sesamanya. Ini menjadi masalah tersendiri
dalam hal interoperability. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah
ini, jaringan 4G dirancang sebagai sebuah jaringan all-IP yang berbasis packet
switched seperti halnya jaringan backbone berbasis IP seperti intranet (LAN,
WLAN) dan internet.
Dalam rancangan
pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda. Pertama adalah
jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem yang
inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G
disini mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang
telah ada. Model interworking akan mengintegrasikan jaringan-jaringan selular,
jaringan nirkabel metropolitan (wireless metropolitan area networks - WMANs),
jaringan nirkabel lokal (local wireless local area networks -WLANs), dan
jaringan nirkable personal (wireless personal area networks - WPANs). Model
interworking ini meng-cover skenario jaringan masa depan yang terintegrasi
dimana setiap orang dapat mengakses jaringan kapan saja (anytime), dari mana
saja (anywhere), dan dengan cara apa saja (anyway).
4G-R
WLAN IEEE 802.11 adalah
sistem yang telah mencapai throughput sampai dengan 54Mbps akan tetapi masih
terbatas pada area layanan yang hanya mencapai beberapa ratus meter saja (200
300 meter). Dilain pihak, jaringan selular saat ini (seperti cdma2000 1x EV-DO)
dapat mengcover layanan sejauh beberapa kilometer, akan tetapi throughput sel
nya hanya mencapai 2Mbps. Berdasarkan hal ini, adalah sangat esensial untuk
mengembangkan sistem yang inovatif yang memiliki throughput yang tinggi dan
jangkauan layanan yang lebar.
Sistem baru 4G yang
inovatif ini menggunakan teknik-teknik yang berbeda dari pendahulunya, seperti
penggunaan orthogonal frequency division multiplexing/multiple access
(OFDM/OFDMA) dan antenna dengan sistem multiple input multiple output (MIMO).
Untuk mendukung berbagai kondisi, seperti mobilitas pengguna, baik yang
bergerak dengan kecepatan tinggi (mobile) atau pun yang berkecepatan rendah
(nomadic), jenis trafik (data atau suara), atau batasan cakupan
(cellcentre/boundary), maka dikembangkanlah teknik-teknik yang mengkombinasikan
beberapa akses jamak (hybrid multiple access).
Kandidat teknologi 4G-R
yang paling kuat adalah teknologi jaringan yang berbasis pada standard IEEE
802.16 dan ETSI/HIPERMAN, yang dikenal dengan jaringan WiMAX. Standar jaringan
ini terus dikembangkan, dari yang paling awal 802.16 yang hanya mendukung
topologi akses point-to-multipoint line of sight (PMP - LOS), 802.16d yang
mendukung topologi mesh non line of sight (mesh-NLOS), 802.16e yang mendukung
mobilitas, hingga yang terakhir yang masih berjalan, 802.16j yang mendukung
relay bergerak multi hop (multihop mobile relay-MMR) dan 802.16m advance air
interface yang memungkinkan rate data 100Mb/s untuk aplikasi bergerak (mobile
application) dan 1Gb/s untuk aplikasi tetap (fixed application) sesuai dengan
persyaratan IMT-Advanced. Pengembangan jaringan 4G inovatif ini, terutama dalam
lapisan Medium Acces Control (MAC layer L2) dan lapisan fisik (PHY layer L1).
4G-E
Berbeda dengan teknologi
4G-R, teknologi yang di usung oleh 4G-E merupakan pengembangan teknologi
berbasis 3G Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) yang telah
diimplementasikan oleh the Third Generation Partnership Project (3GPP) dan
dikenal dengan nama 3GPP Long Term Evolution (LTE). LTE diperkenalkan sebagai
standard 3GPP Release 8. Pada awalnya pengembangannya, LTE dinyatakan sebagai
bentuk peningkatan teknologi 3G atau pre-4G karena hanya merupakan pengembangan
dari UMTS. Selain itu dengan spesifikasi peak rates 100 Mbps untuk downlink dan
50 Mbps untuk uplink, LTE jelas tidak memenuhi kriteri teknologi 4G yang
ditetapkan ITU-IMT Advanced.
Menyikapi hal tersebut,
dalam workshop yang diadakan di China bulan April 2008, 3GPP/3GPP2 berkomitmen
untuk meningkatkan spesifikasi LTE untuk memenuhi kriteria 4G. Peningkatan
spesifikasi ini dikenal dengan LTE-Advanced (LTE-A). Selain memenuhi peak rates
1 Gbps, peningkatan spesifikasi juga dilakukan pada elemen Radio Access Network
(RAN) dan Radio Access Control (RAC) untuk meningkatkan performance jaringan.
Standard resmi LTE-A ditetapkan dalam 3GPP Release 10, dan diharapkan akan diluncurkan
pada kuartal ketiga 2010.
Sementara standard air
interface untuk teknologi 4G-R masih terus dalam pengembangan, demikian juga
halnya untuk standard compliances dan conformances melalui WiMAX forum. Dilain
pihak peluang 4G-E sangat terbuka untuk dipasarkan, terutama oleh operator
incumbent, melalui pre-4G LTE atau paling tidak dengan mengimplementasikan
standard 3GPP Release 5 dan Release 6 yang dikenal dengan nama IP Multimedia
Subystem (IMS).
IMS
Standard IP-Media Subsystem
(IMS) dapat menjembatani sekaligus mengkonvergensikan berbagai teknologi
jaringan, sehingga operator incumbent dengan teknologi GSM/GPRS/EDGE, UMTS/3G,
maupun tradisional PSTN dapat untuk bermigrasi dan memberikan layanan 4G dengan
interoperability antar sistem yang terjamin.
IP Multimedia Subsystem
(IMS) adalah sebuah framework baru di bidang telekomunikasi. Pada awalnya IMS
dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk mendukung layanan
telekomunikasi berbasis IP. IMS diperkenalkan pertama kali oleh 3GPP melalui
dua fase pengembangan (release 5 dan release 6) untuk jaringan UMTS. Dilain
pihak sebuah framework IP multimedia lain juga diluncurkan oleh 3GPP2 sebagai
the Multi Media Domain (MMD) untuk jaringan 3G CDMA2000. Pada akhirnya
framework ini diharmonisasikan (bukan digabungkan lho) dengan IMS, menjadi apa
yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem (IMS) ini
mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP
(VoIP) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS dari 3GPP/3GPP2
ini diadopsi sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN.
Dari sini dapat kita lihat,
bagaimana 2 badan standard telekomunikasi yang paling berpengaruh di dunia
saling berkompetisi untuk pengembangan teknologi 4G. IEEE pada 4G-R di satu
pihak dan ETSI pada 4G-E di pihak lainnya. Dari sisi pengguna, IMS
memungkinkan layanan komunikasi person-to-person dan person-to-content dengan
berbagai mode komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video, atau
kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.
Dari sisi operator, IMS
memberikan satu kemajuan penting pada konsep arsitektur layering dengan
mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common
functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Ini sebuah terobosan
yang luar biasa pada konsep layering untuk komunikasi data. Arsitektur
horizontal dalam IMS juga menspesifikasikan interoperability dan kemampuan
roaming, selain itu juga menyediakan bearer control, pentarifan (charging) dan
keamanan (security). Dan yang paling utama, ia dapat diintegrasikan dengan
jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai keuntungan dari
domain IT.
Dengan kemampuan yang
ditawarkannya, IMS menjadi jembatan untuk konvergensi jaringan bergerak dan
jaringan tak bergerak (fixed-mobile convergence FMC). Dengan alasan inilah IMS
dapat menjadi solusi bagi operator jaringan bergerak maupun tak bergerak untuk
mengembangkan bisnis multimedianya dan menyajikan layanan bernilai tambah (value
added services VAS). Integrasi dari berbagai media yang berbeda membuka peluang
untuk menyediakan layanan komunikasi yang lebih kaya dari pada layanan yang
telah tersedia saat ini.
Meskipun mereduksi
penggunaan jaringan circuit switched bukanlah tujuan IMS, dengan mungkinnya
layanan suara lewat packet switched, banyak fihak yang meramalkan bahwa
tereduksinya layanan circuit switched tinggal menunggu waktu saja. Akan tetapi
dengan kemampuan interworking dengan jaringan circuit switched PSTN dan PLMN,
setidaknya ini memperpanjang umur jaringan circuit switched. Dengan perangkat-perangkat
yang sepenuhnya berbasis software, menjadikan peluang besar sekaligus tantangan
bagi kita untuk mengembangkan IMS sebagai salah satu produk telekomunikasi
nasional.
Meskipun belum optimal
menikmati teknologi 3G dan 4G, orang-orang sudah mulai membicarakan teknologi
5G!
Adalah Prof. Dr. Khoirul
Anwar, yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM
(Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar adalah alumni
Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di tahun 2000, kemudian melanjutkan
pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh
gelar master di tahun 2005 serta doktor di tahun 2008. Beliau juga penerima
IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun
2006, di California.
Penemuan teknologi 4G
berbasis OFDM diawalinya dengan ide nyeleneh mengurangi daya transmisi untuk
meningkatkan kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja
(100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan
hasilnya kecepatan transmisi meningkat. Pada paten keduanya, Khorul
Anwar kembali membuat dunia kagum, kali ini adalah menghapus sama sekali guard
interval/GI, tentu saja ini malah membuat frekuensi yang berbeda akan
bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan. Namun, anak Indonesia asli asal
Kediri ini mengkompensasi resiko tersebut dengan mengembangkan algoritma khusus
di laboratorium, hasilnya interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk
kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI.
Asisten Professor di JAIST
ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang,
Khorul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia jika telah menjadi
salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.
Salah satu ciri khas
teknologi 4G ini adalah seluruh jaringan sudah akan berbasis IP. Teknologi yang
dipakai adalah teknologi internet telepon menggunakan Session Initiation
Protocol (SIP). Namun teknologi 4G kini belum bisa didefinisikan secara jelas.
Sampai sekarang belum ada standarisasi untuk 4G yang telah disepakati oleh para
pihak yang berkompeten di bidang tekonologi komunikasi tanpa kabel ini.
Selain berbasis IP,
teknologi 4G ini memiliki ciri khas bahwa ponsel ini masih akan berfungsi
dengan baik bila penggunannya berkomunikasi dengan menggunakan piranti 4G di
dalam kendaraan dengan kecepatan 150 Km/jam dengan kecepatan transfer mencapai
54 Mbps.
Padahal di atas kertas
kecepatan 4G sesungguhnya bisa mencapai 100 Mbps di lingkungan luar rumah
(bergerak), sedangkan 1GBps pada kondisi tidak bergerak (statisioner). Tidak
hanya itu, kapasitas data yang melalui jaringan 4G akan jauh lebih besar
daripada 3G sehingga pengunduhan data yang mencapai puluhan, bahkan ratusan MB
akan mudah dicapai dalam waktu singkat. Sebagai contoh, dengan ponsel 3G, kita
baru dapat mengunduh klip video dan klip musik yang berdurasi tidak begitu
panjang.
Sedangkan dengan 4G yang
akan berbasis jaringan IP sepenuhnya, kita tidak hanya dapat mengunduh satu
film utuh ke dalam satu ponsel 4G ketika sedang bergerak, juga menyaksikan
tayangan gambar televisi yang berkualitas tinggi (high definition TV content)
dan menyaksikan lawan bicara kita yang terlihat jelas dan mulus geraknya, tidak
tersendat-sendat seperti sekarang dengan 3G melalui video calling. Tidak hanya
itu, kita juga dapat melakukan video chat dengan mudah. Juga fitur video
conferencing yang bisa lebih dari 2 situs yang dilakukan secara simultan.
Dengan kata lain, trafik
multimedia akan dominan pada penggunaan teknologi 4G di masa mendatang. Tentu
saja browsing internet tanpa kabel akan makin lebih cepat dan makin
menyenangkan tanpa terganggu dengan waktu tunda (delay time) karena masalah
kongesti pada lalu lintas data di jaringan di masa kini akan teratasi dengan
teknologi 4G. Yang paling menyenangkan karena biaya untuk menikmati fitur-fitur
4G itu diprediksi akan lebih murah daripada sekarang karena biaya untuk
mengaplikasikan teknologi 4G akan lebih murah daripada teknologi 3G ataupun
HDSPA (3,5 G).
Menurut pakar telematika
Indonesia, Onno W. Purbo, Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung
mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet
telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio
transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan
dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi
seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.
Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data
aplikasi SIP-enabled.
Gila-nya dengan teknologi
SIP yang berada di belakang 4G, nomor telepon +62 21 123 5678 hanya lah subset,
bagian kecil daripada pengenalan / identifikasi telepon. Sebagian besar
identifikasi / penomoran telepon akan dilakukan menggunakan URL . Dengan bertumpu pada URL, dunia menjadi lebih menarik karena
kita tidak perlu lagi tergantung pada nomor telepon yang di kuasai pemerintah
Dalam 3G, servis suara yang
dihasilkan pada dasarnya sama dengan servis suara di ISDN. Handset digital
selular pada dasarnya sebuah handset ISDN. Sialnya, ISDN pada kenyataannya
tidak berhasil dengan baik untuk mendeploy servis suara yang baru maupun
integrasi data / suara. Kita cukup beruntung dengan adanya 3G ternyata membuka
kesempatan untuk uji coba teknologi Internet seperti Session Initiation
Protocol (SIP) maupun menggunaan IP v6 (saat ini semua ISP komersial di
Indonesia menggunakan IP v4 yang lebih tua). Ujicoba untuk integrasi SIP &
IP v6 ke dalam 3G di lakukan dalam inisiatif 3GPP, tutur Onno.
Dengan mengandalkan jalur
internet dan murahnya koneksi internet, tentu sangat menggembirakan dalam
penggunaan teknologi 4G ini dalam berkomunikasi dibandingkan dEngan teknologi
komunikasi yang ada saat ini. Di masa yang akan datang, berkomunikasi akan
dilakukan dengan menggunakan laptop, PC ataupun PDA yang mempunyai koneksi Wifi
untuk menghubungkan ke internet, atau juga handset/ponsel tersendiri yang bisa
terhubung ke internet. Ini akan menjadi suatu revolusi teknologi komunikasi
yang besar dikarenakan akan terciptanya komunikasi yang murah bagi masyarakat.
Sumber : Produkgratis
0 comments:
Post a Comment